


Ende Ndori, 24 April 2025 –Tananua Flores | Kesadaran akan pentingnya keselamatan di laut semakin menguat di Kecamatan Ndori setelah 60 nelayan dari empat desa pesisir mengikuti Pelatihan Keselamatan di Laut, yang digelar pada 23–24 April 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Tananua Flores, Basarnas Ende, dan mitra Blue Ventures, serta didukung penuh oleh pemerintah kecamatan dan pemerintah desa setempat.
Pelatihan yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Ndori dan Pantai Maubasa ini bertujuan membekali nelayan dengan kemampuan dasar penyelamatan diri dan pertolongan terhadap sesama saat menghadapi kecelakaan laut. Dalam sambutannya, Direktur Yayasan Tananua Flores menegaskan pentingnya pelatihan ini mengingat keterampilan nelayan yang masih terbatas dalam menangani situasi darurat di laut.
Sementara itu,Sekretaris Kecamatan Ndori, Suryanto Jara, dalam sambutannya menekankan bahwa meskipun profesi nelayan sudah melekat di masyarakat pesisir Ndori, pengetahuan tentang keselamatan laut masih sangat minim.
“Pelatihan ini menjadi kesempatan emas untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta tidak hanya mendengarkan teori di ruangan, tetapi juga melakukan praktik langsung di pesisir, mulai dari teknik berenang penyelamatan hingga pertolongan pertama di laut. Antusiasme peserta tampak tinggi, namun sejumlah tantangan menjadi catatan penting.
Meski secara umum kegiatan berjalan lancar, beberapa hambatan muncul, terutama terkait dengan latar belakang peserta. Banyak peserta merupakan nelayan lansia dan memiliki keterbatasan dalam membaca dan menulis, sehingga materi berbasis teori sulit mereka serap sepenuhnya. Kondisi ini menuntut pendekatan pelatihan yang lebih aplikatif dan berbasis praktik ke depan.
Selain itu, lima orang peserta tidak hadir pada hari kedua pelatihan karena khawatir menghadapi post test, yang menunjukkan perlunya metode evaluasi yang lebih memberdayakan dari pada menakutkan.
Suara Nelayan: Harapan dan Kebutuhan Nyata
Pua Jumad, salah satu peserta, menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi para nelayan. “Kami selama ini hanya bisa berenang, tapi tidak tahu cara menyelamatkan diri atau orang lain. Kami sangat bersyukur dengan pelatihan ini,” ungkapnya. Ia juga menyoroti kebutuhan mendesak akan perlengkapan keselamatan seperti life jacket yang hingga kini belum dimiliki sebagian besar nelayan Ndori.
Fakta ini mengungkap adanya celah besar antara peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan ketersediaan sarana penunjang keselamatan yang memadai. Tanpa dukungan peralatan keselamatan, keterampilan yang diperoleh nelayan berpotensi tidak dapat diaplikasikan secara optimal saat terjadi insiden nyata di laut.
Pelatihan keselamatan laut ini menandai langkah penting dalam memperkuat kesiapsiagaan nelayan di Ndori. Namun, keberlanjutan program, adaptasi metode pelatihan untuk kelompok usia tua dan rendah literasi, serta penyediaan peralatan keselamatan menjadi kebutuhan mendesak agar dampak pelatihan benar-benar berjangka panjang.
Komitmen berkelanjutan dari pemerintah daerah, lembaga mitra, dan komunitas lokal menjadi kunci untuk memastikan bahwa upaya meningkatkan keselamatan nelayan ini tidak berhenti di tingkat pengetahuan, melainkan benar-benar terwujud dalam praktik penyelamatan nyata di perairan Ndori.
Ditulis Oleh : Agnes Staf Tananua


Eksplorasi konten lain dari Tananua Flores
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.