Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman: Berbagi itu Indah

Seleksi Benih untuk Meningkatkan Kualitas Produksi

Seleksi Beni Padi

Ende, Wewaria – 17 Januari 2025. Belajar teknologi pertanian berkelanjutan menjadi kunci untuk meningkatkan produksi hasil panen yang bermutu. Frans Baso menyatakan bahwa pemilihan benih yang baik merupakan langkah awal yang sangat penting untuk memastikan hasil panen yang berkualitas tinggi serta kuantitas yang maksimal. Berikut adalah teknik sederhana yang dapat digunakan oleh petani, bahkan dengan peralatan dan sumber daya yang terbatas.

Tahapan Seleksi Benih

Berdasarkan pengalaman pendampingan staf Tananua Flores, Didin (Rentes) Lamaba menjelaskan bahwa proses seleksi benih melibatkan beberapa tahap berikut:

  1. Seleksi Fisik Benih:
    • Pemilihan dari Panen Sebelumnya: Pilih tanaman yang memiliki hasil terbaik selama musim panen terakhir, misalnya tanaman dengan buah besar, sehat, dan hasil melimpah. Buah atau bagian tanaman ini akan menjadi sumber benih.
    • Pemeriksaan Visual: Benih yang baik memiliki ciri-ciri berikut:
      • Ukuran seragam (tidak terlalu kecil atau cacat).
      • Permukaan mulus dan tidak keriput.
      • Warna cerah sesuai jenisnya.
      • Bebas dari tanda kerusakan atau serangan hama.
  2. Tes Perendaman Sederhana: Rendam benih dalam air bersih. Benih yang mengapung umumnya tidak layak tanam karena mungkin kosong atau ringan, sementara benih yang tenggelam biasanya berkualitas baik.
  3. Uji Daya Tumbuh: Sebelum ditanam, petani disarankan menguji daya tumbuh benih dengan langkah-langkah berikut:
    • Ambil sejumlah kecil benih (50–100 butir).
    • Letakkan di atas kain basah atau tisu yang dibasahi air.
    • Tutup dengan kain lain dan simpan di tempat hangat selama beberapa hari. Pastikan kain tetap lembap, tetapi tidak terlalu basah.
    • Hitung jumlah benih yang berkecambah dalam 5–7 hari. Jika lebih dari 80% benih berkecambah, benih tersebut layak tanam.

Penyimpanan Benih

Kualitas benih juga sangat bergantung pada cara penyimpanan. Teknik sederhana untuk menyimpan benih meliputi:

  • Gunakan wadah kedap udara seperti botol kaca atau kantong plastik tebal.
  • Simpan di tempat sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
  • Hindari kelembapan tinggi yang dapat menyebabkan jamur atau kerusakan pada benih.

Penerapan Teknik dari Petani ke Petani

Om Frans bersama Ibu dapat menggunakan teknik ini untuk melatih petani lain dalam kelompok melalui metode berbasis praktik langsung (learning by doing), yang lebih mudah dipahami oleh petani. Berikut langkah-langkah pembelajaran berbasis petani ke petani:

  1. Pelatihan Lapangan Sederhana: Ajak petani lain ke ladang Om Frans sebagai lokasi praktik. Perlihatkan proses seleksi benih mulai dari pengumpulan, pemeriksaan fisik, hingga tes perendaman dan daya tumbuh.
  2. Diskusi dan Berbagi Pengalaman: Dorong petani lain berbagi pengalaman mereka tentang teknik seleksi benih yang pernah digunakan. Bandingkan hasil panen dari benih yang diseleksi dengan benih yang tidak melalui proses seleksi.
  3. Distribusi Benih Pilihan: Setelah pelatihan, Om Frans dan Ibu dapat membagikan benih hasil seleksi kepada petani lain sebagai contoh benih berkualitas. Dorong petani untuk meniru proses ini pada panen berikutnya.
  4. Pendokumentasian Hasil: Buat catatan sederhana tentang teknik yang diajarkan, jenis tanaman, jumlah benih yang diseleksi, dan hasil panen. Informasi ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan metode di musim tanam berikutnya.

Manfaat Teknik Sederhana

Dengan menggunakan teknik seleksi benih sederhana ini, para petani dapat:

  • Mengurangi ketergantungan pada benih komersial yang mahal.
  • Meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan.
  • Memiliki benih yang lebih tahan terhadap penyakit dan hama karena berasal dari tanaman lokal yang telah beradaptasi dengan kondisi setempat.
  • Memperkuat ikatan antarpetani melalui pembelajaran berbasis komunitas.

Dengan dukungan dan bimbingan dari Om Frans dan Ibu, teknik ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang kuat dalam meningkatkan produktivitas kelompok tani sekaligus memperkuat keberlanjutan pertanian desa.

Didin Lamaba

Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman: Berbagi itu Indah Read More »

Antusiasme Masyarakat Desa Wolo Oja dalam Mengikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Ende, Tananua Flores – Masyarakat Desa Wolo Oja, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi dalam mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis yang diadakan pada Sabtu (14/12/2024). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Tananua Flores bekerja sama dengan Puskesmas setempat. Kepala Desa Wolo Oja, Antonius Kota, menyampaikan harapannya agar program ini dapat dilaksanakan secara rutin di masa depan.

Antonius mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama desa mereka mendapat kesempatan untuk mengikuti program pemeriksaan kesehatan gratis. Menurutnya, masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara berkala, minimal setiap enam bulan sekali. Kepala desa juga mengusulkan agar program ini melibatkan tim kesehatan yang lebih lengkap, guna lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Bernadetha Dhajo, perwakilan dari Puskesmas Welamosa, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantu pihaknya dalam mencapai target layanan integrasi kesehatan primer. Kolaborasi antara Yayasan Tananua Flores, pemerintah desa, dan Puskesmas sangat mendukung pelayanan Posyandu, kesehatan lansia, serta kesehatan masyarakat secara umum yang terintegrasi dengan layanan primer. Bernadetha juga mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama guna mendeteksi potensi atau risiko terhadap penyakit tidak menular. “Pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh, terutama dalam pencegahan penyakit yang bisa berkembang tanpa gejala awal,” ujarnya.

Emilia Kumanireng dari Yayasan Tananua Flores menambahkan bahwa program pemeriksaan gratis ini perlu berlanjut dan seharusnya menjadi bagian dari program pemerintah, mulai dari tingkat desa hingga pusat, dengan prioritas minimal setiap enam bulan sekali. Program ini, menurut Emilia, sangat penting untuk mendeteksi penyakit sejak dini dan harus diprogramkan dengan baik oleh pemerintah desa, agar melalui dana desa, pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara rutin. “Program ini sangat baik dan sangat penting. Pemerintah desa perlu memprogramkan layanan pemeriksaan kesehatan secara berkala, minimal setiap enam bulan sekali,” ujarnya.

Emilia juga menyoroti bahwa meskipun layanan kesehatan tersedia, kendala jarak, biaya, serta kelengkapan dokumen sering menjadi hambatan bagi masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan. Ia menyarankan agar tenaga kesehatan turun langsung ke desa-desa untuk melakukan pemeriksaan dini secara teratur, guna memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada kegiatan tersebut menunjukkan adanya sejumlah warga yang menderita hipertensi, asam urat, dan kolesterol tinggi. Puskesmas setempat juga telah memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat serta langkah-langkah pengobatan yang perlu diambil oleh para penderita.

Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Desa Wolo Oja berharap agar pemeriksaan kesehatan gratis dapat menjadi agenda rutin yang dapat membantu mengurangi angka penyakit tidak menular di wilayah tersebut.***

Kontributor : Aris

Editor : Jhuan M

Antusiasme Masyarakat Desa Wolo Oja dalam Mengikuti Pemeriksaan Kesehatan Gratis Read More »

Yayasan Tananua Flores Sosialisasikan Program ‘Peningkatan Hak Alam dan Hak Warga’ di Desa Jeo Dua, Ende

Ende, 22 November 2024 – Yayasan Tananua Flores (YTNF) menggelar sosialisasi program Peningkatan Hak Alam dan Hak Warga di Desa Jeo Dua, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, pada Jumat, 22 November 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 45 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan Pemerintah Desa Jeo Dua, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Mosalaki, tokoh pendidikan, kesehatan, agama, pemuda, dan perempuan.

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memulai proses pendampingan Yayasan Tananua Flores dengan Desa Jeo Dua melalui kerja sama yang resmi. Dalam sambutannya, Benyamin Goza, perwakilan Yayasan Tananua Flores, menekankan pentingnya menjaga dan mengelola sumber daya alam (SDA) secara bijaksana berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal. Ia menegaskan bahwa YTNF, yang telah berkiprah lebih dari 35 tahun di Kabupaten Ende, berkomitmen untuk bekerja sama dengan masyarakat desa dalam mengelola SDA secara berkelanjutan.

Sementara itu Kepala Desa Jeo Dua dalam kesempatan tersebut menyambut baik program ini dan menyatakan dukungannya terhadap upaya Yayasan Tananua Flores. Ia mengajak seluruh masyarakat desa untuk berkolaborasi dalam meningkatkan sektor pertanian serta kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di desa.

Benyamin Gosa mewakili dari Tananua dalam memaparkan  materi menekankan ada dua poin yakni

  1. Hak Alam – Menekankan pentingnya pelestarian dan pengelolaan SDA lokal secara berkelanjutan demi generasi mendatang.
  2. Hak Warga – Menggarisbawahi hak masyarakat untuk memanfaatkan SDA secara adil, dengan memperhatikan keseimbangan ekologi dan budaya lokal.

Selain itu, peserta juga diajak berdiskusi mengenai kearifan lokal Desa Jeo Dua, serta bagaimana nilai-nilai budaya desa dapat diintegrasikan dalam pengelolaan SDA yang berkelanjutan.

Diskusi yang berlangsung menghasilkan komitmen bersama dari seluruh pihak untuk bekerja sama dalam merancang peraturan desa yang berfokus pada perlindungan SDA. Lembaga adat dan tokoh masyarakat juga menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.

Sebagai langkah awal pendampingan, Yayasan Tananua Flores dan Pemerintah Desa Jeo Dua menandatangani perjanjian kerja sama. Komitmen Desa Jeo Dua tercermin dalam dukungan penuh terhadap program ini, serta dorongan kepada masyarakat untuk memanfaatkan pendampingan YTNF dalam bidang pertanian dan pengelolaan SDA.

Sebagai tindak lanjut, akan dibentuk kelompok kerja desa yang akan mengawal pelaksanaan program ini. Selain itu, pelatihan awal mengenai pengelolaan SDA berbasis kearifan lokal juga direncanakan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat.

Benyamin Goza menutup acara dengan pernyataan bahwa peningkatan kapasitas komunitas dalam menjaga dan memanfaatkan SDA secara bijak sangat penting. “Nilai-nilai kearifan lokal yang ada di desa harus menjadi pedoman utama dalam setiap langkah. Yayasan Tananua Flores berkomitmen untuk terus bekerja bersama masyarakat desa untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Desa Jeo Dua juga mengungkapkan rasa terima kasih dan kesiapan desa untuk mendukung segala program yang dibawa oleh Yayasan Tananua Flores. “Kami berharap kehadiran YTNF dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat desa kami,” katanya.

Kontributor : Aris Ratman

Editor : jhuan

Yayasan Tananua Flores Sosialisasikan Program ‘Peningkatan Hak Alam dan Hak Warga’ di Desa Jeo Dua, Ende Read More »

Yayasan Tananua Flores Perkuat Kemitraan Melalui Aliansi Bumi Kita

 

Lombok, 1 November 2024 – Yayasan Tananua Flores terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan dengan bergabung dalam Aliansi Bumi Kita (ALIBI). Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat jaringan kerja sama lintas mitra di Indonesia, khususnya dalam bidang konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Konsolidasi Mitra di Lombok

Pertemuan ALIBI yang berlangsung di Lombok, Mataram, menghadirkan tujuh organisasi masyarakat sipil (CSO) dari berbagai wilayah di Indonesia, antara lain Yayasan Planet Indonesia, Japesda-Gorontalo, KKI, AKAR, Yayasan Tananua Flores, Tolitoli Labengki Giant Clam Conservation (TLGC), dan JARI.

Agenda utama pertemuan ini adalah pembentukan struktur organisasi Aliansi Bumi Kita, termasuk Badan Pengawas dan Badan Pengurus untuk periode 2025-2029. Selain itu, anggota ALIBI menunjuk tiga Koordinator Bidang untuk mendukung implementasi program, menetapkan goal dan kerangka logis (logframe) program untuk periode 2025-2026, serta menyusun langkah konkret menuju Deklarasi Aliansi Bumi Kita.

Visi Bersama untuk Kelestarian Lingkungan

Aliansi Bumi Kita bertujuan membangun sinergi antarorganisasi untuk menjawab tantangan lingkungan yang kian mendesak. Kolaborasi ini menitikberatkan pada konservasi alam, pemberdayaan masyarakat, dan pemanfaatan sumber daya secara bijak, terutama di wilayah terdampak seperti Nusa Tenggara Timur.

Kerja sama ini juga menjadi upaya kolektif untuk mempercepat implementasi program pelestarian lingkungan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan jaringan yang lebih solid, Aliansi Bumi Kita berharap dapat menciptakan dampak nyata yang selaras dengan kebutuhan lingkungan dan sosial-ekonomi.

Harapan ke Depan

Melalui jaringan Aliansi Bumi Kita, Yayasan Tananua Flores dan mitra lainnya diharapkan dapat mendorong pembentukan komunitas yang lebih sadar lingkungan. Selain itu, aliansi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan serta menjaga ekosistem pendukung kehidupan.

Konsolidasi lintas organisasi ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama demi mewujudkan keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan visi menjaga bumi Indonesia agar tetap lestari, Aliansi Bumi Kita optimis dapat menciptakan perubahan nyata untuk generasi mendatang.

Oleh : Heri Se

 

 

Yayasan Tananua Flores Perkuat Kemitraan Melalui Aliansi Bumi Kita Read More »

Refleksi Spiritualitas dan Sosialisasi Deteksi Dini Penyakit Rakyat untuk Kader Kesehatan

Ende, Tananua Flores –| Yayasan Tananua Flores mengadakan kegiatan Refleksi Spiritualitas Kader Kesehatan dan Sosialisasi Deteksi Dini Penyakit yang diikuti oleh 50 kader Posyandu dari 10 desa dampingan di Kabupaten Ende. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai Jumat hingga Sabtu, 25-26 Oktober 2024, di Aula Bina Ola Nggari, Jalan Melati, Ende.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Tou Barat dan Pastor Rekan Paroki Roh Kudus Detukeli, Pater Chello Lamatapo, SVD. Dalam sambutannya, Direktur Yayasan Tananua Flores menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas kader kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit umum yang sering terjadi di masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi di antara para kader agar dapat saling mendukung dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

Refleksi Spiritualitas Kader Kesehatan

Bagian utama kegiatan ini adalah Refleksi Spiritualitas Kader Kesehatan, yang bertujuan memperkuat nilai-nilai spiritual para kader dalam menjalankan tugas. Kegiatan ini membahas berbagai aspek penting, seperti:

  1. Makna Pelayanan: Menggali motivasi di balik pilihan menjadi kader kesehatan.

  2. Nilai-nilai Spiritual: Mengintegrasikan nilai empati, kasih sayang, dan pengabdian dalam praktik sehari-hari.

  3. Kesehatan Holistik: Menekankan pentingnya keseimbangan fisik, mental, dan spiritual dalam pelayanan kesehatan.

  4. Peran dalam Masyarakat: Menyadari dampak yang ditimbulkan oleh kader terhadap komunitas.

  5. Penguatan Komunitas: Mendorong kerjasama antara kader dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai tujuan kesehatan bersama.

Dalam refleksi tersebut, Pater Chello mengingatkan bahwa kader kesehatan perlu memiliki pikiran dan hati yang sehat agar dapat melayani masyarakat dengan penuh kasih dan pengabdian. “Pelayanan yang efektif dan tulus merupakan bagian dari mewartakan kebaikan serta kerajaan Allah kepada sesama,” ujarnya.

Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan

Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi para kader untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, kerja sama, dan deteksi dini penyakit. Salah satu peserta, Mery dari Desa Mautenda Barat, mengungkapkan bahwa pelatihan ini membantu mereka lebih percaya diri dalam berbicara dan bekerja sama dengan berbagai pihak di bidang kesehatan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam meningkatkan keterampilan berbicara dan kepercayaan diri. Kami berharap Yayasan Tananua dapat terus menyelenggarakan pelatihan serupa di masa mendatang,” ujar Mery.

Yayasan Tananua Flores berharap, melalui kegiatan ini, para kader kesehatan dapat kembali ke komunitas masing-masing dengan semangat baru, wawasan yang lebih mendalam, dan keterampilan yang lebih baik untuk melayani masyarakat.

Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya Yayasan Tananua Flores dalam membangun kapasitas kader kesehatan desa untuk mendukung kesehatan masyarakat secara holistik. Dengan adanya kolaborasi antara kader, pemerintah desa, dan lembaga keagamaan, diharapkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan bermakna.

 

Refleksi Spiritualitas dan Sosialisasi Deteksi Dini Penyakit Rakyat untuk Kader Kesehatan Read More »

Translate »