Kunjungan Belajar ke Komunitas, Pengurus Tananua Flores Apresiasi terhadap 7 Mitra CSO Misereor

Dok YTNF

Ende, Tananua Flores | Dalam menjalin gerakan advokasi untuk penguatan hak rakyat atas pembangunan, Ketua Pengurus Yayasan Tananua Flores Hironimus Pala memberikan Apresiasi kepada 7 mitra CSO Misereor atas kunjungan belajar(Join Learning Workshop) ke Yayasan Tananua Flores. Apresiasi tersebut diberikan atas pemilihan tempat sebagai kegiatan belajar bersama dari ke 7 mitra Misereor di Indonesia selama 4 hari.

“Saya Apresesia terhadap Teman-teman mitra CSO dan SATARA yang mempercayakan kepada Tananua Flores sebagai tempat kegiatan belajar  kali ini, Selamat datang di wilayah kami dan saya berharap peserta CSO dari semua mitra dapat berproses secara baik dan dapat berbagi kerja-kerja sukses bersama komunitas masyarakat Desa ada di desa dampingan kita”,Ucap ketua pengurus Tananua.

Hironimus ketua pengurus mengatakan Yayasan Tananua Flores merasa sangat terhormat mendapat kunjungan dari para mitra apalagi sampai berkunjung ke masyarakat desa yang menjadi bagian dari kerja-kerja  pendampingan oleh Tananua.

“Kami Tananua Flores merasa sangat terhormat Ketika dikunjungi oleh para mitra, apalagi kita juga akan mengunjungi ke Desa Rutujeja sebagai salah satu Desa dampingan Tananua dalam Kerjasama dengan MISEREOR dengan Program PSDABM (Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat)-Sustainable Livelihood,”katanya.

Kunjungan belajar tersebut diselenggarakan selama 4 hari dari tanggal 9-12 september 2024 di Ende dan Desa Rutujeja. Mitra yang terlibat Bina Desa-Jakarta, Gemawan-Kalimatan, JPIC-Kalimantan, JPIC-Ruteng-NTT, Tananua Flores-NTT, SATTARA-Jambi, CAPPA-Jambi, WAHLI-Jambi, dan juga Tim Misereor-German.

Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman sukses dan gagal melindungi multikrisis di kampung serta Membangun strategi advokasi bersama. Kegiatan Belajar bersama (Join Learning) yang diselenggarakan di Ende dengan Tananua Flores sebagai Panitia Tananua Flores.

Sementara itu Koordinator IJL Tian Manager Program SATARA-Jambi mengatakan bahwa kegiatan kunjungan belajar bersama masyarakat ini sudah dipersiapkan kurang lebih 3 bulan berdasarkan kesepakatan semua Mitra.

Jadi,kegiatan ini akan mencapai beberapa hasil rekomendasi untuk keberlanjutan kegiatan kunjungan belajar bersama( Join Learning) antara lain Peta Landscape Kebijakan dan Regulasi yang Berdampak, Peta Krisis Kampung akibat kerusakan ekosistem, perubahan iklim dan kerawanan pangan, Cerita Perubahan dalam mengelola krisis kampung (People Led Development) dan Rumusan Strategi Advokasi Bersama untuk melindungi hak-hak rakyat atas pembangungn.

Kemudian sambung Herman Rupp mengungkapkan Advokasi harus dilakukan dengan Komunikasi yang baik. Komunikasi mengembangkan organisasi harus yang positif dengan menyorotkan pada solusi-solusi yang ditawarkan

“Kita berkomunikasi harus dapat mengembangkan organisasi secara positif, dalam advokasi harus memberikan solusinya. Komunikasi tidak hanya melihat Niat Anda tetapi niat dari mitra anda dan advokasi Tidak menyodorkan Masalah tetapi menyodorkan solusiny,”Ucap Rupp

Selain itu Cristine perwakilan dari mesereor Jerman mengatakan bahawa isu kemiskinan, system pangan, mewujudkan kehidupan yang beradilanan terhadap iklim dan melindungi keanekaragaman hayati masih relevan, namun dukungan Misereor mulai konsentrasi memperthankan dinamika yang terjadi di Negaranya Sendiri sebagai dampak dari perang Rusia-ukraina dan juga dampak Covid-19.

Dia menuturkan saat ini “Anda semua harus mulai cari cara seperti bagaimana melobi pemerintah beserta lembaga perlemen dan lainnya kemudia jangan berhenti disini dan terus menerus melakukan lobi,”tutur Cristine.

Lanjut Cristine Meningkatkan kesadaran secara terus menerus terkait apa yang dibutuhkan oleh masyarakat kita yakni Kampanye sosial, konferensi pers dan penyadaran melalui media dan kegiatan yang melibatkan banyak orang.

“Saya berharap Lembaga anda lebih mandiri melakukan menghemat uang dan mencari kontribusi local dan keuangan yang lebih baik dan Tantangan bahwasannya berkomunikasi dengan baik dan berkoordinasi membuat kita lebih tanggu ke depannya. Kita harus selamat bersama-sama dengan kesadaran bersama-sama, atau tidak ada yang selamat,”tutupnya.

Lebih jauh Tim Misereor Jerman  itu menegaskan Kemiskinan, kemarosotan moral, dan penderitaan merupakan salah satu bagian bumi yang diam-diam akan menjadi tempat berkembangnya masalah- masalah dan pada akhirnya akan mempengaruhi seluruh planet.”tegasnya.

****Heri Se****

 

Kunjungan Belajar ke Komunitas, Pengurus Tananua Flores Apresiasi terhadap 7 Mitra CSO Misereor Read More »

Sebanyak 20 Organisasi Konservasi Asia Pasifik Gelar Lokakarya Pemantauan Kondisi Ekosistem Pesisir untuk Memperkuat Pengelolaan Perikanan berbasis Masyarakat

Denpasar, Tananua Flores | Dalam Memperkuat Pengelolaan Perikanan berbasis Masyarakat, sebanyak 20 Organisasi konservasi se Asia pasifik  yang bermitra dengan Blue ventures Indonesia gelar Lokakarya Pemantauan Kondisi Ekosistem Pesisir dan sekaligus mendorong masyarakat   dalam pengelolaan wilayah pesisir yang adaptif, kolaborasi dan berkelanjutan. 

Kegiatan tersebut digelar di Hotel Mercure sanur Denpasar selama 5 hari dari tanggal 10-15 september 2024.

Steven Box dari Blue Ventures dalam sambutan membuka kegiatan tersebut mengungkapkan Blue Ventures telah bekerja bersama mitra dan masyarakat pesisir sudah 20 an tahun dengan memberikan berbagai program kegiatan bersama masyarakat. 

Pemimpin Blue Ventures itu menjelaskan bahwa Pendekatan yang dibangun bersama mitra itu mengangkat isu-isu pengelolaan wilayah pesisir, Degradasi terhadap ekosistem perikanan, perubahan iklim dan juga membangun kualitas SDM masyarakat nelayan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki. 

“kami telah bekerja bersama masyarakat dengan mengangkat isu pengelolaan wilayah pesisir dan laut berbasis Masyarakat, kami juga mengangkat isu terkait dengan mitigasi terhadap Ekosistem perikanan yang cenderung mulai rusak dan kami juga membangun kualitas sumber daya masyarakat untuk memahami potensi yang dimiliki agar bisa dikelola secara berkelanjutan,”Jelas Steve.

Sambung dia “ dengan kegiatan Lokakarya ini semua peserta  dari utusan mitra beloh berdiskusi dan berbagi kerja program bersama masyarakat dan juga  dengan forum ini bisa menjadi penyambung persoalan masyarakat nelayan agar didiskusikan secara bersama”, Ungkapnya. 

Steve Box juga kembali menegaskan Poin penting yang menjadi konsentrasi kerja program bersama masyarakat antara lain Data dan pendataan(data collection system), pengelolaan perikanan(Fisheries Management),Inklusif Keuangan (Financial inclusion), Perbaikan Rantai nilai (Value chain improvement). Ke empat pilar ini menjadi Konsentrasi kerja-kerja kolaborasi bersama masyarakat dan juga rujukan pegangan bagi mitra-mitra Blue ventures.

Harapannya, Lokakarya teknis ini menjadi ajang untuk berbagi dan belajar bersama , membangkitkan gagasan-gagasan baru serta mendiskusikan berbagai temuan bekerja bersama masyarakat.

“ saya senang sekali dengan partisipasi semua peserta dan saya  berharap, mari menggunakan peluang ini untuk saling berbagi, berdiskusi dan belajar bersama”,ujar dia

Perlu diketahui bahwa di wilayah Asia Pasifik, Blue Ventures mendukung organisasi konservasi seperti di Indonesia, Filipina, Thailand, India serta bekerja dengan masyarakat di Timor Leste dalam bidang pengelolaan perikanan berbasis masyarakat dan konservasi laut. Dukungan yang diberikan oleh Blue Ventures adalah teknis dan pendanaan. 

Dan lokakarya ini sudah tahap ketiga yang dimulai sejak tahun 2022 lalu. Kegiatan Lokakarya teknis ini berfungsi sebagai platform (media) untuk pembelajaran langsung, berbagi pengetahuan, dan pengembangan keterampilan, serta menumbuhkan budaya perbaikan berkelanjutan.

Peserta lokakarya mendapatkan pengalaman praktis yang melampaui pengetahuan teoritis. Melalui latihan langsung, demonstrasi, dan sesi interaktif, peserta mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep teknis dan memperoleh keterampilan untuk menerapkannya secara efektif. Lokakarya membantu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta.

Lokakarya tahun 2024 berfokus pada implementasi program berdasarkan pilar-pilar (strategi) Blue Ventures bersama mitra dalam pendampingan masyarakat untuk mengelola perikanan demi keberlanjutan sumber daya perikanan yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan, terutama dalam konteks pemantauan kondisi ekosistem pesisir yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah pengelolaan perikanan. Dengan menghadiri lokakarya, peserta dapat memperoleh keterampilan baru, meningkatkan keterampilan yang sudah ada, dan terus mengikuti perkembangan strategi Blue Ventures. 

Lokakarya juga menyediakan platform untuk berjejaring, berkolaborasi, dan bertukar ide di antara individu-individu yang memiliki visi yang sama. Peserta dari berbagai latar belakang bertemu dan membentuk komunitas belajar yang dinamis.

Lokakarya teknis merupakan katalis yang kuat untuk memberdayakan individu dan mendorong inovasi. Selain itu, organisasi mendapatkan manfaat dari meningkatnya keahlian tenaga kerja mereka dan lahirnya ide-ide inovatif yang berkontribusi terhadap peningkatan layanan bagi masyarakat yang kita dukung.

Berikut ini daftar Organisasi Konverasi yang terlibat di kegiatan Lokakarya yakni Komunitas Nelayan Wangi-wangi (KOMANANGI),Forum Nelayan Binongko (FONEB),Forum Kahedupa Toudani (FORKANI),Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI),Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (JAPESDA),Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (YAPEKA),Yayasan Ecosystem Impact (EI),Lembaga Juang Laut Lestari (JARI),Yayasan Tananua Flores (YTNF),Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM),Akar Global Inisiatif,Yayasan,Hutan Biru (YHB),Yayasan Planet Indonesia (YPI),Yayasan Mitra Insani (YMI),People and The Sea (PEPSEA),Blue Ventures (United Kingdom),Konservasaun Flora no Fauna (KFF),Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (LPPM),Blue Ventures (Timor – Leste),Blue Ventures (Madagascar) *** Jhuan M

Sebanyak 20 Organisasi Konservasi Asia Pasifik Gelar Lokakarya Pemantauan Kondisi Ekosistem Pesisir untuk Memperkuat Pengelolaan Perikanan berbasis Masyarakat Read More »

Puskesmas Ndori Gelar Pemeriksaan Gratis dan Masal untuk Masyarakat Ndori

Dokter sedang Memberikan Penyuluhan kepada Masyarakat(15/08/24)

Ende, Ndori- 15 Agustus 2024, Kado dari HUT RI ke 79 Yayasan Tananua Flores yang bekerja sama dengan Puskesmas Ndori Gelar Pemeriksaan kesehatan Gratis untuk masyarakat ndori.

Kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis ini ditujukan kepada masyarakat pesisir Ndori yang sebagian besar adalah nelayan. Salah satu tujuan dari kegiatan ini untuk mendeteksi dan mencegah sedini mungkin terkait penyakit rakyat dan juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya polah hidup sehat.

Pemeriksaan dan pengobatan tersebut diselenggarakan di Desa Maubasa tepatnya pasar lama Basa Ulu(15/8)

Masyarakat berdatangan dan sangat atusias terhadap kegiatan tersebut sangat tinggi sehingga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berkesempatan untuk mendapatkan Pelayanan pemeriksaan dan pengobatan itu.

Pemerikasaan itu dimulai pukul 09.00 wita sampai dengan 15,00 wita dengan Tim medis yang diturunkan langsung dari Puskesmas Ndori.

Dokter Bernadina Ivoni Bada, yang menangani pelayanan pemeriksaan itu mengungkapkan bahwa sebagian besar penyakit masyarakat yang mengidap yakni darah tinggi, kolestero, diabetes. Selain itu, kebanyak penyakit karena kerja berat yang tidak teratur.

Dokter sedang Periksa Pasien

Dengan melihat kondisi itu dr. Bernadina menyarankan Warga masyarakat Ndori harus melakukan pengontrolan secara terus menerus agar perlahan penyakit tersebut bisa dicagah.

“ saya menyarankan sebaiknya harus kontrol ke puskesmas secara rutin jika merasakan gejala agar bisa dicegah sedini mungkin, katanya.

Menurutnya penyakit yang mengidap ini belum membahayakan jika proses penangannya yang terus menerus dilakukan, dan masyarakat sebenarnya harus memilih puskesmas menjadi tempat pemeriksaan dan pengobatan biar mendapatkan pelayanan yang serius, tidak harus ada kegiatan seperti ini baru datang.

Lanjut Dokter proses pelayanan pemeriksaan dan pengobatan ini harus

terus berlanjut dimana sebelum melakukan pemeriksaan dari Tim Medis akan melakukan Penyuluhan kepada warga terkait dengan pola hidup yang sehat.

“ kita menyarankan kegiatan seperti ini harus terus berlanjut dan kita siap mendukung untuk melakukan pemeriksaan, dan kalau saya lihat warga/ masyarakat mau mengikuti pemeriksaan jika dilakukan seperti ini secara terbuka, mereka bisa mulai saling mengajak terhadap sesama warga yang lain,”ungkap Dokter

Sementara itu Ahmad Kanggo warga desa Maubasa Barat yang mendapatkan pelayan pemeriksaan itu sangat bersyukur dan berterimah kasih kepada petugas Puskesmas Ndori karena turun langsung menemui masyarakat dan memberikan pelayanan.

“Kami sangat bersyukur, karna mereka mau turun langsung menemui kami, kami berterimah kasih kepada petugas kesehatan karena sudah melakukan pengobatan terhadap kami”, Ucap bapak ahmad dengan penuh gembira.

Sambung Dia, “kami mendapatkan pengobatan, kami juga di periksa mata, Tensi darah, timbang berat badan,Tes kolesterol dan gula”,katanya.

Bapak Ahamad selain berterimah kasih dan memberi apresiasi kepada petugas kesehatan dan Tananua juga mengharapkan kedepan bisa terus berlanjut dan turun kebawah temui warga dan memberikan pelayanan kesehatan.

“Saya juga mengharapkan kedepan petugas kesehatan bisa dilakukan secara rutin dengan pengobatan seperti ini sehingga kami bisa mendapatkan pengarahan yang baik tentang kesehatan, dan mendapatkan pengobatan,”Harapan Ahmad.

Selain Itu koordinator Program Yayasan Tananua Flores Pius I Jodho menutukan dengan melihat antusia masyarakat sangat banyak maka dirinya berharap kedepannya kontribusi yang diberikan oleh Tananua dan Mitranya Blueventures dapat berdampak positif untuk masyarakat Ndori.

Pius menjelaskan Masyarakat Ndori kali ini partisipasinya sangat tinggi dan ini merupakan salah satu nilai sangat postif untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang berfokus dalam memberikan kontribusi positif sebagai mitra pemerintah dan agent of development.

Sambung Dia Seluruh isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dengan satu tujuan yakni tujuan yang menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat di segala usia.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masayarakat dapat memperoleh akses terhadap layanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu, baik upaya promotif, preventif , deteksi dini, pengobatan, hingga rehabilitatif tanpa terkendala masalah biaya.

Oleh : Jfm

Puskesmas Ndori Gelar Pemeriksaan Gratis dan Masal untuk Masyarakat Ndori Read More »

Pertukaran Belajar ke Pontianak Dorong Program Perbaikan Hak Alam dan Hak Masyarakat di Kabupaten Ende

Pontianak, Tananua Flores|Dalam menjalin Kemitraan yang strategi Yayasan Tananua Flores dan Yayasan Planet Indonesia Dorong Program Perbaikan Hak Alam dan Hak Masyarakat sebagai upaya menjaga dan melindungi lingkungan agar tetap lestari dan berkelanjutan.

Kegiatan itu diwujudkan dalam Petukaran belajar bersama kedua Lembaga di Pontianak Kalimantan Barat pada 17-22 juli 2024 lalu.

Peserta yang turut terlibat dalam pertukaran belajar bersama itu terdiri dari utusan Perwakilan dari pemerintah desa, Masyarakat di desa dampingan,lembaga LPHAM dan Tananua Flores.

Tujuan dari kegiatan pertukaran belajar tersebut yakni untuk Memperkuat pemahaman konseptual dan penerapan Pendekatan PUMK yang akan diteruskan pada model pendekatan LPHAM dari 6 desa, Memperluas pengetahuan dan pemahaman peserta dari 6 desa serta staf YTNF tentang manajemen keorganisasian berbasis masyarakat, dana ketahanan, dan pelaksanaan Smart Patrol dan pertukaran pembelajaran dan inspirasi antara Perwakilan Desa Dampingan YTNF dan kelompok PUMK di Dusun Ladak Desa Meragun Kabupaten Sekadau.

Direktur Yayasan Tananua Flores Bernadus Sambut dalam kesempatan awal Memperkenal organisasi Yayasan Tananua Flores sekaligus menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan ke YPI di Pontianak, dengan harapan semoga proses berlajar dapat berjalan dengan baik dalam program Ketahanan alam dan warga di Flores khususnya Kabupaten Ende.

Menurutnya,Pertukaran  belajar ke Yayasan Plent Indonesia sebagai bagian dari Transfer Pengetahuan dan pengamatan secara langsung kondisi masyarakat di pontianak dari program YPI bekerja secara langsung dengan Masyarakat.

Dokumen Belajar Bersama/Dok Ytnf

Harapan Tananua yang disampaikan oleh Direktur yakni, Meningkatnya pemahaman dalam konseptual dan dampak penerapan pendekatan PUMK & LPHAM dengan terbangunnya dokumen Perencanaan Penerapan Pendekatan PUMK ke dalam Pendekatan LPHAM di 6 Desa Dampingan, Meningkatnya manajemen keorganisasian berbasis masyarakat, khususnya dana ketahanan dan SMART Patrol dengan terbangunnya Dokumen Strategi Penerapan di dalam LPHAM, Terbentuknya jaringan komunikasi dan koordinasi antar desa dampingan YTNF yang terinspirasi dari pertukaran pembelajaran dalam bentuk komitmen Pengelolaan Sumber Daya Alam Adaptif yang akan difasilitasi oleh YTNF; sesuai konteks dan strategi lokal

Sementara itu Adam dari YPI menyampaikan Apresiasi kepada Tananua atas kunjungan ke Komunitas masyarakat dampingan YPI dan menilai Tananua Sangat terbuka untuk berbagi dan memanfaatkan waktu untuk belajar dan berdiskusi bersama.

Yayasan Planet Indonesia mengajak peserta pertukaran belajar agar berlajar dan memanfaatkan waktu kunjungan secara baik untuk lebih mengenal dan memahami dengan baik pembelajaran positif bersama masyarakat di pontianak.

Pertukaran belajar antara Tananua dan YPI ada beberapa pembelajaran Positif yang menjadi poin untuk ditindak lanjuti didaerah masing-masing antara lain

Pertama, Yayasan Planet Indonesia adalah sebuah NGO Nasional dan Internasional yang mendampingi masyarakat di Daerah Hulu dan Pesisir dengan Pendekatan PUMK ; YPI bekerja langsung dengan Masyarakat dan bekerja sama dengan beberapa NGO Lokal yang ada di Indonesia.

Kedua, Kondisi Pontianak sedikit berbeda dengan Nusa Tenggara Timur khususnya Ende .  Wilayah luas dan masih banyak lahan kosong , jumlah penduduknya di satu desa bisa 5 kali besar dari jumlah penduduk satu desa di Ende dan dodominasi oleh Tanaman sawit , karet dan kebun berpindah pindan dan tebas bakar.

Ketiga, YPI memulai program di Dusun Ladak dengan Pendekatan PUMK kondisi Dusun Ladak sulit dijangkau dari Pusat Desa apalagi Kecamatan dan belum ada organisasi lain yang masuk disana dan belum ada kelompok atau asosiasi apapun yang dibentuk baik oleh Pemerintah atau Swasta lain. YPI mendampingi seluruh masyarakat di Dusun Ladak dengan program Litersi , Kesehatan , Dana Ketahanan , Smart Patrol dan Program Pertanuan Berkelanjutan

Ke Empat,Program Literasi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan baik ditingkat Kabupaten dan Kecamatan. Peran YPI Memfasilitasi ( menemukan masyarakat akan ikut paket A, B , mencari tutor , menyediakan alat peraga untuk belajar mengajar ) . Program ini ada dengan pertimbangan keberlanjutan program. Program ini yang belum menjadi perhatian Tananua Flores selama ini . Dari diskusi Panjang dalam perjalanan ini menjadi pertimbnagan Tananua Flores  ke Depan .

Ke lima,Program Kesehatan  mendampingi keluarga sehat  – 1 kader mendampingi 1- 5 Keluarga . Kader kader dilatih oleh YPI sebelum mereka mendampingi keluarga sehat . Kader Kesehatan ini berbeda dengan Kader Kesehatan yang ada dan dibiayai oleh Desa . Kondisi di Wilayah Dampingan Yayasan Tananua Flores yang juga mengembangkan program Kesehatan tidak merekrut kader baru tapi memperkuat kader posyandu, kader KB yang dibiayai oleh Desa Peran Tananua peningkatan Kapasitas Kader melalui Pelatihan , kunjungan Silang dan Pertemuan.

Ke Enam,Dana Ketahanan, melihat kondisi Dusun Ladak yang aksesnya sangat sulit YPI berinisiatif membentuk kelompok Dana Ketahanan masyarakat dusun ladak di sisi Ekonomi dengan satu tujuan mulia saling membantu diantara orang-orang didalam dusun ketika ada situasi yang emergensi . Keuntungan tidak menjadi tujuan utama mereka akan tetapo paling tidak ada dana mandiri yang ada ditingkat mereka tanpa tergantung dari pihak manapun, sebab akses dari desa ke Kota Kecamatan membutuhkan waktu 2 jam dengan biaya transportasi ojek Rp 400.000.

Ke tujuh, Smart Patrol di Dusun Ladak ,anak- anak muda terorganisir untuk melakukan pengawas secara berkala dan membuat laporan untuk disampekan kepada YPI dan Pemerintahan Desa .Untuk Proses ini YPI dan orang-orang Muda yang melakukan Patroli dan mengorganizir orang muda, memperkuat kapasitas , menyiapkan apa yang menjadi kebutuhan patroli dan melinkkan kelompok smart patrol dengan dinas atau badan terkait untuk kebutuhan di wilayah tersebut. ***

Ditulis oleh : Halimah Tus’adyah

Editor : JFM

 

Pertukaran Belajar ke Pontianak Dorong Program Perbaikan Hak Alam dan Hak Masyarakat di Kabupaten Ende Read More »

Yayasan Tananua Flores Gelar Lokakarya Peningkatan Ketahanan Komunitas Melalui Pemenuhan Hak Alam dan Hak Masyarakat

Ende, Tananua Flores | Yayasan Tananua Flores Gelar Lokakarya Peningkatan ketahanan komunitas melalui pemenuhan hak alam dan hak masyarakat sebagai bagian dalam menjaga lingkungan hidup untuk kehidupan berkelanjutan. Gelar Kegiatan lokakarya tersebut di selenggarakan di Aulah Bina kerahiman Ende pada (23/6).

Direktur Yayasan Tananua Flores  Bernadus Sambut dalam kegitan lokakarya tersebut mengungkapkan  saat ini dilihat dari keterbatasan sumber daya manusia daerah hulu kabupaten Ende dalam pengelolaan sumber hidup yang  tidak mempertimbangkan hak-hak lingkungan, yang penting mendapatkan hasil sebanyak-banyaknya. Dampaknya adalah kerusakan lingkungan (flora, fauna)  perubahan iklim yang tidak menentu dan kemiskinan generasi yang terus terjadi hingga saat ini.

Bernadus juga menjelaskan bahwa sistem perladangan  bagi petani di desa  yang berkaitan erat dengan system adat-istiadat setempat dari waktu ke waktu semakin hilang ,semua itu dibuktikan dengan jenis pangan lokal yang dikembangkan oleh masyarakat/petani didesa semakin berkurang dan bahkan hilang. Kondisi itu terjadi karena lahan untuk pangan  yang seharusnya di atur untuk pangan sudah digantikan dengan menanam tanaman umur panjang (komoditi) untuk memenuhi tuntutan pasar atau industri.

“ Perluh kita ketahui bersama bahwa saat ini lahan pangan kita didesa semakin berkurang dan bahkan hilang, ada sebuah pergeseran sehingga Lahan pangan kita sudah digantikan dengan tanaman Komoditi atau tanaman industri yang kemudian hanya kepentingan industri semata”, jelasnya.

Tidak hanya itu, Konflik Lahan juga semakin kelihatan saat ini baik untuk pembangunan, Kepentingan konservasi untuk pemenuhan hak alam dan pembangunan infrastruktur.

Saat ini Tananau flores dalam hal mendampingi masyarakat di desa  telah meluncurkan program -program untuk keberlanjutan lingkungan dan salah satu yang di gagas saat ini adalah  Program Meningkatkan ketahanan komunitas masyarakat  untuk kerja pemenuhan hak alam dan hak masyarakat demi tujuan keberlanjutan.

Tananua Flores menyadari bahwa saat ini masyarakat harus didorong dan didampingi dalam kaitan dengan kerja-kerja pengelolaan sumber daya alam  baik pengambilan hasil maupun menjaga kelestarikan alam. Tananua juga mendorong Masyarakat didesa harus ada ketersediaan lahan pangan sehingga masyarakat didesa tidak selalu bergantungan dengan tanaman industri semata.

Selain itu dari Pengurus Yayasan Tananua Flores Halima Tus’ dyah  dalam penjelasanya mengatakan bahwa program yang akan di kerjakan selama 3 tahun itu adalah 6 desa.

Katanya, Program Peningkatan Ketahanan Komunitas melalui Pemenuhan Hak Alam dan Hak Masyarakat itu dengan tujuan penguatan kapasitas manusia dalam pengelolaan hak alam dan hak masyarakat, Mendorong untuk pengelolaan secara partisipati pada wilayah kelolah, Tata kelola Inlusif artinya simpul-simpul Kekuatan ekonomi di desa diperkuat dan Pengembangan ekonomi masyarakat yang tekanannya pada Pangan dan hasil – hasil sumber daya lainnya.

Halimah juga menuturkan, yang menjadi capaian bersama kedepannya adalah Peningkatan pengetahuan sikap dan keterampilan masyarakat terbangun, Meningkatnaya pemanfaatan potensi sumber daya alam secara aktif untuk pemenuhan pangan dan ekonomi rumah tangga. Mengembang dan mengelola area kawasan yang lebih menjawab kepada kebutuhan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.

“ kita ingin kedepannya Kapasitas sumber daya Manusia didesa terbangun, ada sistem tata kelola kekuatan ekonomi desa itu ada sehingga dampaknya bisa secara partisipatif mengelola dan memanfaat sumber daya yang ada didesa”, Tuturnya.

Hak Masyarakat terhadap Lingkungan/Alam

Tananua juga Mendorong agar Masyarakat Desa juga memahami terkait dengan hak masyarakat terhadap lingkungan. Hak masyarakat terhadap lingkungan itu telah diatur dalam pasal 65 dan 66 Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berikut isinya: Pasal 65 Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.

Pertama Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Kedua, Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.

Ketiga, Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Ke empat Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

Dengan amanat UU tersebut dalam Kegiatan Lokakarya yang di inisiasi oleh Yayasan Tananua tersebut cukup mendapatkan respon yang sangat baik dari pemerintah desa  sasaran program.  Lokakarya Awal merupakan titik permulaan yang baik untuk mensinergiskan Program dari Tananua dan Program yang ada di desa, menggali informasi yang ada didesa dan membangun kesepakatan bersama dengan pemerintah desa sasaran program.

Kepala desa Tonggo papa Yohanes Rhengi Roga mengucapkan terimah kasih kepada tananua flores yang telah memilih 6 desa menjadi desa sasaran program pendampingan Tananua Flores.

Menurutnya ada beberapa persoalan desa dalam pengelolaan  sumber  Daya Alam dan ekonomi  masih sangat minim sehingga butuh bantuan dari mitra lain dari luar untuk membantu.

“kami pemerintah desa yang mewakili masyarakat kami mengucapkan terimah kasih banyak atas pelibatan desa kami menjadi desa dampingan Tananua,”katannya.

Para Kepala desa itu berharap kedepannya dalam menjalankan kegiatannya akan membangun kolaborasi bersama untuk memenuhi apa yang menjadi cita-cita dan kesepakatan bersama. Program itu sangat baik dan hal itu yang menjadi kebutuhan di desa dan masyarakat desa.***

 

Ditulis Oleh : Jhuan Mari

Yayasan Tananua Flores Gelar Lokakarya Peningkatan Ketahanan Komunitas Melalui Pemenuhan Hak Alam dan Hak Masyarakat Read More »

Translate »