Tentang Kami

Sejarah Tananua Flores

Didirikan di Waingapu Sumba Timur – NTT pada tanggal 11 September 1985, oleh alm. Nelson Sinaga, Ibu Roslin Dine Manabung dan Huki Rada Ndima. Hadirnya Tananua merupakan wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kondisi kemiskinan yang melanda kaum papa pedesaan dan pula terhadap rusaknya lingkungan di NTT.

Merupakan sebuah organisasi mandiri dari Yayasan Tananua tanggal 9 Nopember 2009 Hadirnya Tananua Flores merupakan wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kondisi kemiskinan yang melanda kaum papa pedesaan dan pula terhadap rusaknya lingkungan di Kabupaten Ende khususnya dan pulau Flores umumnya..

Mandat Organisasi

Yayasan  Tananua  Flores    didirikan    untuk     mendampingi     masyarakat     yang masih   tertinggal   agar   dapat mengungkapkan pikiran, pendapat   dan    sikap secara    mandiri    serta     meningkatkan     kesejahteraan     mereka.     Bersama dengan    berbagai    pemangku    kepentingan     lain Yayasan     Tananua Flores akan bekerja untuk mendorong kemandirian masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin masyarakat tani dan nelayan.

 “Terwujudnya masyarakat tani dan nelayan Flores yang mandiri, solider, sejahtera dan berkelanjutan”.

Untuk mewujudkan visi di atas, Yayasan Tananua Flores akan melakukan beberapa strategis dasar:

  • Melakukan pendampingan kelompok tani, nelayan, perempuan, anak, difabel dengan menggunakan pendekatan sosial, ekonomi, ekologi dan teritorial untuk peningkatan kapasitas
  • Melakukan advokasi untuk pemenuhan hak-hak petani dan nelayan
  • Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya kesehatan primer
  • Mengembangkan kapasitas organisasi yayasan di bidang SDM dan keuangan
  • Menjalin jejaring dan kemitraan dengan para donor dan berbagai  instansi
  • Menyediakan layanan keahlian bagi masyarakat sesuai dengan kapasita
  • Keswadayaan
  • Keterbukaan dan
  • Tinggal bersama masyarakat
  • Mulai dari apa yang ada dan dimiliki masyarakat
  • Uji coba oleh petani dalam skala kecil
  • Penyuluhan dari petani ke
  • Mengutamakan kaum marginal
  • Penempatan Pendamping yang kreatif, inovatif, berdedikasi dan militansi hidup ditengah masyarakat
  • Peningkatan kapasitas staf organisasi melalui program orientasi dan penguatan kapasitas
  • Melakukan pendampingan kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok orang muda, kelompok anak, kelompok
  • Mensinergikan program-program pengembangan petani dan nelayan dengan
  • Meningkatkan kemandirian, akuntabilitas dan performance
  • Optimalisasi pengembangan, pemanfaatan sumber daya & kearifan lokal
Translate »