Program Penghidupan berkelanjutan  menjadi issu Utama dalam Kerja sama Tananua Flores dan Misereor Jerman

Ende, Tananua Flores, | Tananua Flores di akhir tahun 2021 gelar jumpah Pers terkait program kerja sama dengan Misereor Jerman yang rencananya akan di laksanakan di tahun 2022 mendatang. Dalam Program kerja sama tersebut Issu yang di angkat adalah  Penghidupan Berkelanjutan Daerah Hulu kabupaten Ende.

Di desa Nanganesa, kecamatan Ndona kabupaten Ende tepatnya di Mbu’u beach pada (22/12)Tananua Flores gelar jumpah Pers

Bernadus Sambut  direktur Tananua dalam jumpa pers  tersebut mengatakan Yayasan Tananua Flores mendampingi masyarakat dengan issu  utama adalah pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat, dengan visi lingkungan Lestari, masyarakat sejahtera.

Direktur  juga menyebutkan issu dan visi tersebut dikemas dalam  sebuah pendekatan”Uma Sao Rega”. Sebuah pendekatan yang menjadi pijakan dan Prinsip Tananua dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat di wilayah dampingannya.

“Pendekatan dan konsep Uma Sao Rega yang kami lakukan maka melahirkan 4 program utama yaitu Organisasi Petani, pertanian berkelanjutan, ekonomi kerakyatan, dan kesehatan Primer”, katanya.

Bernadus menjelaskan sampai saat ini desa yang Tananua damping dengan  program Penghidupan berkelanjutan sebanyak 23 desa di 8 kecamatan  wilayah kabupaten Ende. Sedangkan di program kelautan dan perikanan ada 6 desa yang tersebar di 5 kecamatan di 2 kabupaten yaitu Nagekeo dan Ende. Jumlah penerima manfaat langsung sebanyak 1995 orang di program pertanian, ada sebanyak 150 kelompok, 350 kader Pembangunan Desa dan ada 15 BUMDES yang di dampingi staf lapangan Tananua.

Jumpah pers juga dalam rangkah memberitahukan kepada publik sebagai bagian dalam proses pengawasan.

” Kami Tananua Flores di awal tahun  2022 dengan program baru ini, apa yang di kerjakan Tananua harus publik atau masyarakat di kabupaten Ende bisa mengetahuinya”,kata Bernadus

Lanjut Dia bahwa dengan diselenggaran jumpah Pers ini kita menyadari bahwa dengan program kerjasama harus butuh pengawasan dari masyarakat selain lembaga-lembaga pengawasan yang ada.

Menjawab pertanyaan wartawan, mengapa program Penghidupan berkelanjutan harus memilih desa-desa yang ada di hulu?

Hironimus Pala menjelaskan bahwa masyarakat desa yang ada di hulu masih banyak membutuhkan pendampingan secara rutin sebab, di hulu seluruh akses pengetahuan dan pembangunan masih sangat sulit.

Kedepannya Program yang akan dijalankan ke desa dampingan Tananua terdiri dari program petani berkelanjutan, kesehatan primer, organisasi petani dan konservasi lingkungan hidup.

Menurutnya bahwa sejak 32 tahun di hulu tempatnya memang jauh dari kota, dan berada di wilayah pedalaman. Semua sumber informasi sulit di jangkau, pengetahuan juga terbatas.

Dijelaskannya praktek kerja untuk penghidupan berkelanjutan yang di lakukan petani di hulu sangat terbatas dan yang di kerjakan sekarang masih praktek kerja warisan dari orang tua mereka. Praktek kerja juga masih juga sangat tradisional dan itu membuat peningkatan pada taraf hidup akan sangat lamban.

” Kami damping desa yang ada di hulu karena disana praktek kerja masih sangat manual masih mengikuti warisan orang tua terdahulu, lalu sumber benih pangan masih sangat tersedia “, ungkap Nimus.

Selain itu, Nimus pala juga menyampaikan dari data yang ada kabupaten Ende ada puluhan desa yang rentan terhadap persoalan pangan. Dan dari data tersebut sebanyak 13 desa yang rentan terhadap persoalan pangan.

” 13 desa yang sangat rentan dengan persoalan pangan dan dari desa itu salah satu juga ada di desa dampingan Tananua dan juga di luar desa dampingan”, ungkap Nimus.

Untuk membiayai program yang direncanakan selama 3 tahun yang akan datang Halima Tus’dyah menjelaskan untuk program kerjasama Tananua dan Misereor Jerman yang baru ini terdiri dari beberapa sumber pendanaan. Pertama, dana sebesar euro 100,000 dari Misereor, dana sebesar euro 215,000 dari pemerintah Jerman dan dana dari Tananua sebesar euro 15.000.

Dengan besar dana ini akan membiaya seluruh kerja-kerja program yang telah di sepakati.

” Tananua berkomitmen untuk selalu membangun kerja sama dan berkolaborasi bersama pemerintah setempat agar bisa bersama mewujudkan tujuan dari program”, Tutup Halimah.

Program Penghidupan berkelanjutan  menjadi issu Utama dalam Kerja sama Tananua Flores dan Misereor Jerman Read More »

Direktur Tananua Flores Sebut Wartawan Sangat Berperan Sebarluaskan Informasi Kepada Publik

Ende,Tananua.org – Direktur Yayasan Tananua Flores (YTNF), Bernadus Sambut mengatakan wartawan sangat berperan dalam menyebarluaskan informasi penting sehingga publik dapat mengetahui segala aktivitas yang terjadi dan semua kegiatan yang dilakukan.

Hal ini dikatakan Bernadus Sambut dalam konferensi pers yang digelar di aula pertemuan YTNF pada Sabtu (19/06/2021) dalam menyampaikan evaluasi dan laporan kegiatan Penggalangan Donasi dan Pendistribusian Bantuan kepada Korban Bencana di Adonara dan Lembata yang telah dilaksanakan pada 6 – 9 Mei 2021 lalu.

Bernadus menuturkan keterlibatan pers dalam pelaksanaan aksi kemanusiaan ini turut mendukung kepercayaan para donator yang telah mempercayai Tananua sebagai lembaga terpercaya yang dapat menyalurkan bantuan yang diberikan.

“Melalui berita yang ditulis teman – teman wartawan, para donatur merasa yakin bahwa bantuan mereka benar – benar tersalurkan karena berita yang dimuat di media teman – teman kami share lagi kepada para donatur sebagai bukti bahwa kita benar – benar melakukan aksi kemanusiaan itu,” tutur Bernadus.

Bernadus Sambut melanjutkan Tananua sebagai salah satu lembaga pendampingan masyarakat yang sejak awal berdirinya telah terlibat aktif dalam penanganan situasi kebencanaan berkehendak untuk melaksanakan aksi kemanusiaan sebagai bagian dari keprihatinan dan rasa kepedulian terhadap sesama yang mengalami musibah sesuai moto utamanya Kita Satu Keluarga.

“Dengan melihat situasi yang terjadi maka tanggal 06 April 2021 Tananua terpanggil untuk membentuk posko peduli kemanusiaan sebagai respon atas bencana yang terjadi agar dapat menggalang donasi untuk memfasilitasi uluran tangan kasih dari para donatur kepada sesama saudara yang mengalami musibah bencana seperti badai siklon Seroja yang menimpa NTT beberapa waktu lalu,” lanjutnya.

Baca Juga : Tiba Lewoleba Tananua Flores Langsung Salurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Lembata

Bertempat di Kantor YTNF jelas Bernadus, pihaknya melakukan open donasi dengan menggalang bantuan kepada semua sahabat, petani dampingan dan para mitra YTNF baik di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri sedangkan semua staf YTNF digerakan menjadi relawan posko sambil bekerja untuk menangani program kerja yang sedang mereka laksanakan.

“Open donasi digalakan selama satu bulan dalam bentuk uang dan barang dengan uang yang terkumpul sebanyak Rp 480.611.478,- dan berbagai barang dari staf dan petani dampingan YTNF. Adapun sumber donasi terbesar berasal dari MISEREOR sebesar Rp 434.074.830,- dan Rp 46.536.648 bersumber dari beberapa mitra dan individu diantaranya bapak Jim Wood (Inggris), Yayasan Bina Desa, IGJ, FIAN Indonesia (Jakarta), ibu Marina, Putra Suardika – PT Tirta Investama Banjar Gumasi ( Denpasar), bapak Yohanes (Jogjakarta), Chalis (Banggai Laut) dan juga YTNF dan stafnya,” jelas Bernardus.

Dikatakan Bernardus, semua dana yang terkumpul dibelanjakan Tananua sesuai syarat yang ada di dalam kontrak kerjasama dengan mitra dimana penawaran dan pengadaan barang dilakukan di Ende dengan pembelanjaan berupa 574 paket peralatan dapur (periuk, kuali, piring, senduk dan gelas), Aqua 425 dos, susu Dancow 400 g 100 kotak, ikan teri 150 kg, sayur 100 paket, buah – buahan yang digantikan dengan bumbu dapur (bawang merah dan bawang putih )100 paket, pakaian dalam anak – anak (laki – laki dan perempuan), pakaian dewasa 974 buah dan kasur 235 buah.

Bernadus mengungkapkan semua bantuan yang telah dipacking didistribusikan dalam dua kloster sesuai dengan daerah tujuan yang telah disepakati yaitu Adonara, Kabupaten Flores Timur dan Lembata yang mengalami dampak bencana terparah akibat badai siklon Seroja di NTT.

“Relawan kita bagi dalam dua tim yaitu 12 orang mengantar 314 paket bantuan ke Lembata yang berangkat dari Ende pada 6 Mei 2021 dan tim kedua berjumlah 10 orang dengan mengantar 260 paket ke Adonara yang berangkat tanggal 7 Mei 2021 dari Ende,”ungkap Bernadus.

Kedua tim menurut Bernadus setibanya di lokasi tujuan langsung diterima mitra Tananua di posko bersama guna melakukan koordinasi lanjutan untuk pendistribusian bantuan karena yang mengetahui situasi riil adalah LSM lokal yang bergabung dalam posko bersama tersebut. Tim Lembata langsung bergabung dengan Posko Barakat untuk melakukan aksi penyaluran bantuan sedangkan tim Adonara didampingi 4 relawan lokal melakukan pendistribusian ke lokasi bencana di sekeliling pulau Adonara.

Hal yang sama juga dituturkan Manajer Office Yayasan Tananua Flores, Hironimus Palla yang turut terlibat langsung dalam pendistribusian dan penyerahan bantuan di Adonara.

Hironimus mengatakan pendistribusian bantuan ke Adonara dibagi lagi dalam dua tim mengingat waktu yang singkat dengan jarak tempuh dari satu lokasi bencana ke lokasi bencana yang lain cukup jauh. Namun dalam waktu 2 hari semua bantuan dapat disalurkan langsung oleh tim relawan YTNF kepada para korban maupun keluarga korban bencana banjir bandang yang ada di seluruh wilayah daratan Adonara.

“Kita gunakan waktu 2 hari ini untuk turun langsung kepada para korban untuk memberikan bantuan ini namun lebih dari itu kita ingin dekat dengan mereka untuk merasakan beban penderitaan yang mereka alami,” tutur Hironimus.

Lebih lanjut Hironimus mengungkapkan kehadiran Tananua di Adonara maupun Lembata bukan saja sekedar memberikan bantuan untuk meringankan beban mereka namun lebih dari itu Tananua hadir untuk turut ambil bagian dalam memberikan penghiburan kepada mereka agar mereka dikuatkan untuk mampu bangkit kembali dari beban penderitaan psikis sebagai akibat dari musibah bencana yang dialaminya.

“Tananua hadir dengan motto Kita Satu Keluarga sehingga kehadiran Tananua disana untuk turut merasakan beban penderitaan yang dialami saudara kita yang ada disana. Penderitaan saudara kita disana adalah penderitaan kita juga karena kita ada dalam satu keluarga,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua Posko Keuskupan Agung Ende (KAE), Rm Reginald Piperno Pr dalam kesempatan itu mengatakan kerjasama antara Tananua dan Posko KAE dalam menangani masalah kemanusiaan terutama kebencanaan sudah berlangsung lama sehingga dengan roh dan tekad “Satu Hati Untuk Kemanusiaan” kerjasama ini tetap digalang mengingat musibah bencana itu datang tidak pernah diketahui siapa pun.

Rm Piperno mengungkapkan peran Posko KAE dalam membantu penanganan musibah banjir dalam kerjasama ini adalah melakukan komunikasi dengan Posko Keuskupan Larantuka agar berkoordinasi secara bersama untuk memperoleh data yang akurat tentang situasi terupdate termasuk wilayah dan para korban terdampak bencana agar bantuan yang disalurkan tepat pada sasarannya.

“Meskipun Posko KAE duluan mengantar bantuannya ke sana namun KAE tetap membantu Tananua dalam mendistribusikan bantuannya dengan melakukan komunikasi kepada Posko Keuskupan Larantuka agar tetap berkoordinasi secara bersama dalam membantu penyaluran bantuannya,” ujar pastor Paroki St. Martinus Roworeke ini.

Romo Piperno berharap kerjasama dalam penanganan masalah kemanusiaan ini terus ditingkatkan karena bencana datang kapan dan dimana saja. Tak seorang pun mengetahuinya.***(welano)

 

Sumber : www.jongflores.com

 

Direktur Tananua Flores Sebut Wartawan Sangat Berperan Sebarluaskan Informasi Kepada Publik Read More »

Tananua Flores Jaga Kepercayaan Donatur dalam Kerja Misi Kemanusiaan

Ende, Tananua Flores.id  – Yayasan Tananua Flores adalah salah satu yayasan yang  dalam kiprahnya  mengusung misi kemanusian. Lembaga yang  telah  eksis puluhan  tahun  di tanah  Flores -Lembata  ini tidak  saja melakukan pendampingan  dan pemberdayaan  pada petani tetapi  menjadi salah satu lembaga swasta yang  selalu berdiri di depan jika ada bencana. Tananua selalu memberikan  peduli  terhadap  korban dan terlibat aktif  membantu  sesama karena  misi kemanusian.

Hal tersebut disampaikan  oleh  Direktur  Yayasan Tananua Flores, Bernadus Sambut saat konferensi pers berakhirnya  program penggalangan  bantuan  kepada korban seroja Flores  Timur  dan Lembata, Sabtu (19/6/2021).

Direktur Yayasan  Tananua Flores mengatakan  bahwa  pasca badai Seroja menerjang NTT  Yayasan  Tananua langsung membuka posko penggalangan bantuan. Dalam satu bulan  Tananua berhasil  mengumpulkan uang sebesar Rp480.611.478. Bantuan  itu bersumber  dari  para donatur  yaitu  misereor bantuan  individu para donatur, petani  dampingan  serta  staf Tananua. Selain bantuan berupa uang, posko Tananua juga menerima bantuan  berupa barang.

Bernadus mengatakan bahwa  dana bantuan itu kemudian digunakan untuk membelanjakan barang perlengkapan  dapur membantu  korban bencana di Adonara dan Lembata. Yayasan Tananua Flores langsung  mendistribusikan ke  korban setelah  berkoordinasi dengan  posko bencana di Adonara dan Lembata.

“Kami antar sendiri ke korban. Kami bertemu dan menghibur mereka  dan memastikan bantuan  itu langsung ke tangan mereka,” katanya.

Bernadus mengatakan bahwa  alasan Tananua selalu bergerak peduli  terhadap korban bencana  karena moto dari  Tananua adalah  kemanusian. Spirit kita adalah  satu keluarga menjadi gerakan  lembaga ini untuk  membantu sesama yang tertimpa bencana  tanpa memandang  suku,  agama dan  golongan.

“Tananua tidak sendirian dalam  membantu  dan menjalankan misi kemanusian. Tananua dipercayakan  oleh para donatur seperti  misereor, sahabat, mitra  dan petani  yang membantu dalam  bentuk  uang  dan kepercayaan,” katanya.

Direktur  Yayasan Tananua Flores mengatakan bahwa dengan berakhirnya  posko bencana  seroja Adonara  dan Lembata maka  pihaknya menyampaikan  terima  kasih  kepada seluruh mitra.

Tananua Flores telah memberikan sesuai dengan kemampuannya  untuk para korban  dan  mengantar langsung bantuan kepada  korban.

“Terima kasih kepada seluruh pihak khususnya misereor, para donatur, sahabat, mitra dan petani  yang telah mempercayakan  bantuan  kasihnya melalui  Tana  Nua. Terima  kasih  kepada posko Keuskupan  Agung Ende tanggap  Covid-19 dan Seroja yang terus berjalan bersama  Tananua dalam  misi kemanusian,” katanya.

Jaga  Kepercayan 

Staf Keuangan Tananua Flores, Halimah mengatakan  pihaknya turun  langsung  ke lapangan  mendistribusikan bantuan  kepada korban  karena menjaga kepercayaan. Menurutnya  untuk mencari donatur  baru  dalam  kegiatan penggalangan  bantuan  seperti  ini  itu mudah  namun  menjaga kepercayaan  dari donatur  itu susah. Tanggung  jawab  itu sangat penting  untuk menjaga kredibilitas  dari  lembaga  dan kepercayaan  dari  para donatur.

“Tananua Flores telah bekerja sama sama dengan Misereor dua puluh tahun lebih dan kerja sama ini  tetap terjalin karena  kepercayaan. Tanggung  jawab  dan kepercayaan  itu bisa dilihat dalam  kegiatan  seperti mengantar langsung bantuan  ke  korban. Hal seperti  itu selalu  kami  jaga dan menjadi tanggung  jawab kami kepada  para  donatur  dan  publik,” katanya.

Halimah  juga mengatakan  bahwa selain kepercayaan , hal  yang  mesti dilakukan  saat di lapangan  adalah koordinasi. Koordinasi dimaksud agar membantu  memudahkan  pendistribusian bantuan  ke  lokasi bencana dan kepada  korban.

“Kita tau bersama  bahwa  pasca bencana  itu  pasti banyak  yang  lakukan aksi penggalangan  bantuan. Maka koordinasi  itu paling penting  agar bantuan  itu  tidak bertumpuk  di  posko. Kami  kordinasi  dengan posko  dan mengantar bantuan  ke  korban,” katanya.

Kesan di Lokasi  Bencana 

Saat mengantar  bantuan  ke  Adonara dan Lembata, rombongan  Tananua Flores dipimpin  oleh, Hironimus  Pala,  salah satu aktivis sosial senior di Flores. Hiro  Pala mengatakan  banyak kesan yang  didapatkan oleh mereka  saat distribusi  dari  Larantuka  ke lokasi  bencana Adonara – Lembata, di Posko dan langsung  dari  korban.

Hiro Pala mengatakan  dari kesan dan pengamalan  yang didapatkan masih  ada orang  lain yang memanfatkan  bencana  untuk mencari keuntungan dan penanganan korban yang belum  maksimal. Dikatakannya bahwa  transportasi distribusi bantuan mengunakan  kapal motor dari  Larantuka itu  sangat mahal pada hal barang yang diangkut  itu  adalah bantuan sosial. Pèmerintah mesti menyiapkan armada khusus untuk distribusi  agar tidak ada yang mencari  keuntungan di tengah bencana.

Hironimus  Pala mengatakan  bantuan  yang  disalurkan  oleh pemerintah  dan  para donatur  menumpuk  di posko. Bantuan  berupa sembako  tidak disalurkan  sepenuhnya  kepada  korban  saat masa tanggap darurat  sehingga masih ada korban  yang mengeluh  tidak mendapatkan bantuan.

“Saat turun ke  lapangan  kami mencari dan menemui mereka dan ada yang  tinggal di kebun, itu kami temukan di Lembata. Mereka mengaku  bantuan sembako  itu  tidak merata  padahal bantuan menumpuk  di posko,” katanya.

Posko Ini Berbeda 

Kordinator Posko KAE Tanggap   Covid-19 dan Seroja  Rm Perno mengatakan  bahwa  posko  ini berbeda dengan  posko lain karena tanggung jawab dan Kepercayan. Tana  Nua  Flores berhasil  menggalang  bantuan dalam  jumlah besar dari  donatur  dan  mitra karena  tanggung jawab dan kepercayaan  yang diberikan.

“Begitu  ada bencana  banyak  posko  yang  muncul melakukan penggalangan bantuan  tetapi  setelah itu  tidak  ada penanggungjawaban publik. Maka orang atau donatur  pasti melihat latar belakang, kredibilitas , siapa yang mengelola  dan bagaimana  penyalurannya. Tananua Flores telah membangun model posko yang baik  dan bertanggungjawab maka terus mendapatkan kepercayaan,” kata Rm Perno.

Posko KAE Tanggap  Covid-19 dan  Seroja menyampaikan terima kasih kepada  Yayasan Tananua yang selalu  berkoordinasi  dan berjalan  bersama dalam  misi kemanusian. Rm Perno mengatakan komitmen dalam misi  seperti  ini tetap  menjadi dasar dari  kiprah  Tananua di tanah Flores- Lembata.*

Sumber dari : http://florespos.net/tana-nua-jaga-kepercayan–donatur-dan-publik–dalam-misi-kemanusiaan

Tananua Flores Jaga Kepercayaan Donatur dalam Kerja Misi Kemanusiaan Read More »

Translate »