Pengelolaan Ekosistem laut Ndori harus berdampak pada Kesejahteraan Masyarakat

Beranda Berita Desa Editorial Gurita Lingkungan
Tim Penyelam untuk Monitoring Habitat

Ende, Tananua Flores | Ekosistem di wilayah pesisir Ndori berperan sangat besar untuk menjaga kelestarian Habitat laut sekaligus menjaga sumber daya alam laut yang ada didalamnya. Keberlanjutan Habitat laut ndori akan sangat bergantung pada pengelolaan yang dilakukan masyarakat Ndori itu sendiri,

Siprianus Seru ,Kepala Seksi Konservasi perairan dan pengelolaan Wilayah pesisir dan Pulau-pulau Kecil pada Dinas kelautan dan perikanan Provinsi NTT cabang ende, Nagekeo dan Ngada Mengatakan, Pemerintah lewat Dinas Cabang Kelautan dan Perikanan yang ada di Ende sejak berkolaborasi dengan Tananua Flores sudah melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan wilayah konservasi dan pemerintah sangat apresiasi dan berterima kasih kepada Tananua karena beberapa pekerjaan sudah dibantu dan kerjakan.(15/2)

“ Kami sangat bersyukur kepada Tananua sebab beberapa pekerjaan kami sudah dikerjakan oleh Tananua dan mitra nya, selain itu dengan kerja pendampingan yang dilakukan Tananua Masyarakat Ndori sudah merasakan dampak yang positif dengan peningkatan pendapatan mereka”, ungkap Dia pada kegiatan monitoring habitat laut di Ndori.

Menurutnya Target pendampingan Tananua pada khususnya pengelolaan ekosistem wilayah pesisir dengan pintu masuknya adalah gurita jenis Octopus Cyanea tetapi untuk menjaga kelestarian wilayah pesisir sudah dilakukan secara Umum dan manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat Ndori.

Selain itu, dari pendampingan yang dilakukan oleh Tananua sudah mempengaruhi sebagian masyarakat Ndori di wilayah pesisir tidak hanya nelayan gurita tetapi secara umum masyarakat yang ada pesisir dengan tujuan Biota-biota laut lainnya selain gurita dengan sendirinya terjaga dengan baik.

Koordinator Program Yayasan Tananua Flores Pius I Jodho, menyatakan saat ini kondisi wilayah pesisir sangat mengkhawatirkan sebab wilayah itu tingkat abrasinya sangat tinggi. Penyebab utamanya bisa dibilang terkait dengan aktivitas Manusia yang tidak terbatas.

Untuk di wilayah Pesisir Ndori Perlu ada pengelolaan dan perlindungan agar seluruh potensi di pesisir ndori akan tetap terjaga dan masyarakat ndori bisa mengelolanya sesuai dengan kearifan setempat.

Situasi Terkini


Saat ini , Wilayah pesisir kecamatan ndori selalu diperhadapkan dengan Abrasi dan pengambilan Batu dan pasir di wilayah Pesisir secara liar. sementara, lewat Pendampingan yang dilakukan oleh Tananua telah memberikan beberapa pengetahuan tentang menjaga dan melestarikan wilayah pesisir, tentu hal itu menjadi perhatian semuanya jika kesadaran masyarakatnya belum terbangun secara baik.

Dari informasi yang disampaikan oleh Tananua untuk Wilayah pesisir kecamatan Ndori telah melakukan pengelolaan Ruang laut dengan metode yang dipakai adalah buka dan tutup lokasi penangkapan. Lokasi yang ditutup khusus untuk jenis biota Gurita ada 3 lokasi dan bentangannya sampai dengan 140 ha. Lokasi yang ditutup tersebut antara lain, Sera Hobakua, Sera Maubasa dan sera Ipi.

Lokasi yang ditutup selama 3 bulan hasilnya cukup tinggi, dan nelayan gurita sangat senang dan mendapatkan manfaat nya. Dampak dari Pengelolaan ruang laut berbasis masyarakat dengan Buka tutup lokasi tangkap, penangkapan yang tanpa batas dan penangkapan menggunakan alat tangkap yang tidak rama terhadap lingkungan sudah mulai berkurang.

Target dari Yayasan Tananua adalah pengelolaan ruang laut itu harus terus berlanjut yang dengan kesadaran penuh dilakukan oleh nelayan itu sendiri. Hal itu, telah dilakukan oleh nelayan gurita yang menginisiasi untuk melakukan Penutupan yang kedua.

“ kami dari nelayan gurita akan melakukan penutupan yang kedua, dan kami sudah ditentukan waktunya untuk penutupan itu,” Ujar Tato nelayan Gurita

Dia, menjelaskan bahwa dengan penutupan sementara lokasi tangkap nelayan telah banyak mendapatkan manfaatnya dan gurita yang dipanen sehari cukup banyak.

“ saya sebelumnya menangkap gurita lama sekali baru dapat gurita tetapi dengan penutupan sementara ini saya menangkap gurita dengan cepat dapatnya”, Tuturnya.

Wilayah Pesisir Ndori lokasi yang menjadi sasaran monitoring ada di lokasi penutupan sementara yakni lokasi sera maubasa. Dari keadaan habitat bawah laut, kondisi terumbu karang memang ada yang rusak dan karang yang ada saat ini sangat cocok untuk rumah gurita.

Amir, salah satu penyelam dari NTB yang melakukan monitoring di bawah laut mengatakan bahwa posisi karang di wilayah Ndori sangat baik untuk kepentingan keberlangsungan hidup gurita dan sementara untuk kepentingan ekowisata butuh waktu.

“ karang cukup baik untuk keberlangsungan hidup gurita, oleh karena itu nelayan harus menjaganya”, katannya

Pengelolaan Ruang Laut


Locally Managed Marine Area (LMMA ) adalah salah satu kelompok pengelola yang dibentuk oleh masyarakat untuk pengelolaan habitat laut secara berkelanjutan. Di wilayah kecamatan Ndori lembaga LMMA ini dibentuk dengan model pendekatan kawasan. Didalam LMMA itu sendiri kepengurusannya terdiri dari 5 desa yang ada di wilayah pesisir Ndori.

Tugas yang diembankan Lembaga pengelolaan ini melakukan proses pengawasan wilayah pesisir di lokasi-lokasi penutupan sementara, Monitoring Habitat Laut, Melakukan Penguatan kapasitas nelayan terkait dengan menjaga habitat laut , membangun koordinasi para pihak terkait pengawasan dan konservasi serta lainnya.

Kepala desa maubasa Azhar Banda mengatakan terkait dengan pengelolaan kawasan pesisir dan menjaga habitat laut, Desa pesisir di kecamatan Ndori telah membentuk Peraturan kepala Desa bersama.

Peraturan bersama kepala desa ini dibentuk untuk sebuah keberlanjutan dalam pengelolaan kawasan pesisir wilayah kecamatan Ndori.
“ Kami membentuk Permakades ini mempunyai dasar yang utama sesuai dengan UU desa yang memberikan kewenangan desa mengatur potensi desanya, “ Katannya,

Lanjut Dia, Wilayah Pesisir Ndori mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu gurita, ikan dan jenis biota lain ini cukup banyak.

Kepala desa Maubasa itu menyatakan bawah tidak hanya mengatur soal pengelolaan tetapi mengatur soal perlindungan biota sebab, pesisir Ndori ini banyak nelayan luar yang menangkap di wilayah ndori baik menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan dan yang tidak ramah lingkungan.

Senada dengan program Tananua terkait pengelolaan ruang laut, “ kami juga mengatur soal pengelolaan sampah dan pengambilan Batu pasir di pesisir Ndori” ujar kades itu

Pesisir laut Ndori dengan potensi gurita telah memberikan dampak terhadap perekonomian nelayan Ndori. Dari data yang disampaikan Tananua Flores sejak pendampingan September 2021 – Februari 2023 saat ini Data gurita berjumlah 6151 ekor untuk Jantan dan 5318 ekor untuk Betina total 11.469 ekor sementara Produksi gurita 11,942,77 Kg. Data ini di himpun hanya 3 desa yaitu maubasa, maubasa timur dan Serandori.

Dari data itu kemudian menjadi rujukan bagi Pemerintah kecamatan ndori lewat 5 desa di wilayah pesisir Ndori membentuk Permakades bersama untuk menjaga dan mengelola agar lingkungan laut terus lestari dan berkelanjutan.

Oleh : JFM


Eksplorasi konten lain dari Tananua Flores

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *