Selasa, Februari 11, 2025

Ende,Wolooja – 30 Januari 2025 – Di aula Desa Wolooja, suasana tampak penuh antusiasme saat masyarakat berkumpul untuk mengikuti kegiatan fasilitasi perencanaan dan penyusunan Anggaran Dasar (AD) serta Anggaran Rumah Tangga (ART) LPHAM Nua Lima. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kelembagaan dan strategi aksi komunitas guna menjaga kelestarian lingkungan.

Acara ini dibuka oleh Anton Kota, Kepala Desa Wolooja, yang menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam mengorganisir komunitas untuk perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. “Kita harus memiliki dasar yang kuat agar lembaga ini bisa berjalan dengan baik dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Kegiatan ini difasilitasi oleh staf Program Peningkatan Hak Alam dan Hak Warga, bekerja sama dengan Yayasan Tananua Flores dan Yayasan Planet Indonesia. Oskar Nanga Nai, salah satu fasilitator, memaparkan beberapa poin utama dalam kegiatan ini, di antaranya:

  1. Penyusunan AD/ART LPHAM Nua Lima
    • Menyepakati visi, misi, dan tujuan organisasi.
    • Menentukan struktur organisasi dan mekanisme kerja.
    • Menyusun aturan internal guna menjaga keberlanjutan kelompok.
  2. Sosialisasi Penggunaan Input Luar
    • Menjelaskan dampak negatif penggunaan pupuk kimia dan pestisida sintetis terhadap kesehatan tanah dan ekosistem.
    • Mendorong praktik pertanian berbasis lokal yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan-bahan kimia.
  3. Refleksi Bersama Masyarakat: Pengaruh Lahan Kritis
    • Diskusi kelompok untuk menggali kondisi lahan yang semakin terdegradasi serta faktor penyebabnya.
    • Identifikasi dampak terhadap hasil pertanian dan ketersediaan air.
    • Perancangan aksi bersama untuk rehabilitasi lahan, seperti reboisasi, sistem agroforestri, dan pembuatan terasering.

Hasil dari kegiatan ini cukup signifikan. Kini, LPHAM Nua Lima memiliki AD/ART yang jelas, masyarakat semakin memahami risiko penggunaan input luar yang tidak bijak, dan telah ada rencana aksi nyata untuk mengatasi permasalahan lahan kritis di Desa Wolooja.

Suara Petani: Menyadari Perubahan Lingkungan

Dalam sesi refleksi, Bapak Frans, seorang petani senior, berbagi pengalaman mengenai perubahan kondisi tanah di desanya. “Dulu, menanam jagung atau ubi tidak perlu banyak pupuk, tapi hasilnya tetap melimpah. Sekarang, tanah semakin keras, air sulit meresap, dan tanpa pupuk dari toko, tanaman sulit tumbuh subur. Saya baru sadar bahwa ini karena tanah kita sudah lelah,” ungkapnya.

Pernyataan ini membuka diskusi lebih dalam mengenai dampak penggunaan pupuk kimia yang berlebihan serta minimnya praktik konservasi tanah. Dari hasil refleksi ini, masyarakat sepakat untuk mengambil langkah konkret, seperti:

  • Mencoba teknik pupuk organik berbahan lokal.
  • Menerapkan sistem tumpangsari untuk memperbaiki kualitas tanah.
  • Mengaktifkan kembali praktik konservasi air dan tanah, seperti pembuatan terasering dan sumur resapan.

Longginus S. Gebo, Ketua LPHAM Nua Lima, menambahkan bahwa keterlibatan kaum muda dan perempuan dalam pelestarian lingkungan sangat penting. Ia mengusulkan agar setiap rumah tangga mulai memanfaatkan limbah dapur untuk kompos dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Kita ini yang paling sering di kebun, paling tahu kalau tanahnya makin susah ditanami. Jadi kita juga harus ikut berbuat sesuatu,” katanya penuh semangat.

Diskusi ini semakin menguatkan kesadaran kolektif bahwa perubahan harus dimulai dari masyarakat sendiri. Dengan komitmen yang telah disepakati, LPHAM Nua Lima diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian tanah dan sumber daya alam di Desa Wolooja. Kini, harapan baru telah tumbuh, dan langkah konkret telah disiapkan untuk masa depan lingkungan yang lebih lestari.

Oleh: Oskar Nanga Nai
Staf Pendamping Program Peningkatan Hak Alam dan Hak Warga
Desa Wolooja dan Desa Detubela – Kecamatan Wewaria


Eksplorasi konten lain dari Tananua Flores

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Eksplorasi konten lain dari Tananua Flores

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca